Selasa, 11 Mei 2010

KOMPLIKASI DAN PENYULIT KEHAMILAN
TRIMESTER III
A. Kehamilan Dengan Hipertensi
Hipertensi adalah kenaikan tekanan distolik 15 mmhg atau >90 mmhg dalam 2 pengukuran berjarak 1jam atau tekanan distolik sampai 110 mmh. Hipertensi (tekanan darah tinggi)biasa dijumpai pada perempuan hamil. Penyakit tersebut hingga kini masih terjadi penyebab tingginya angka kesakitan (morbiditas)dan kematian (mortalitas),baik pada ibu,janin, maupun bayi yang dilahirkan di seluruh dunia. Karena itu perlu ada penatalaksanaan secara khusus bagi ubu hamil,terutama yang menderita penyakit ini (Maulana,2008)
Pengobatan hipertensi perlu diberikan karena kematiaan ibu pada umumnya disebabkan oleh perdarahan diotak.jika tekanan darah sistemik melebihi 2000 mmhg,angka kematiaan ibu adalah 22 persen.pengobatan hipertensi,selain menurunkan angka morbilitas dan mortalitas ibu,juga menurunkan angka prematuritas,mengurangi hambatan pertumbuhan janin intra uterin dan menurunkan angka kematian perinatal.(Manuba,1998)
1.Hipertensi Esensial
Hipertensi esensial adalah hipertensi menahun yang sudah ada sebelum wanita menjadi hamil dan yang disebabkan penyakit pembuluh darah. Wanita hamil dengan hipertensi esensial biasanya hanya menunjukkan gejala hipertensi tanpa gejala-gejala lain. Gejala sekunder seperti kelainan jantun,perdarahan,atau eksudat vetina baru timbul apabila penyakitnya sudah lanjut.(Manuba,1998)
Hipertensi esensial disebabkan factor herediter atau factor lingkungan dan emosi yang labil. Yang banyak dijumpai adalah hipertensi esesial jinak denagn tekanan darah antara 140/90 mmhg sampai 160/100 mmhg. Dalam waktu panjang barulah hipertensi esensial mem esensial lebih sering dijumpai berikan gejala pada alat-alat vital. Sebagian besar kehamilan dengan cukup bulan. Hipertensi esensial lebih sering dijumpai pada multipara dalam usia lanjut,selain itu factor keturunan dan obesitas menurut factor predisposisi.(Manuaba,1998)


PENANGANAN
• Apabila penyakit hipertensi esensial tidak berat dan tanpa penyulit maka kehamilan dapat diteruskan .
• Istirahat
Waktu harus cukup tidur malam,sekurang-kurangnya 8-10 jam.tidur siang sedikit-dikitnya 2 jam.pekerjaan rumah tangga.
• Pengawasan pertumbuhan janin
Pertumbuhan dan kesehatan janin selama berlangsungnya kehamilan dan persalinan harus mendapat pengawasan nya lebih teliti dan dilakukan pula pemeriksaan-pemeriksaan seperti sefalometri ultrsonil,elektrokardiografi fetal,amniokskopi dan pencatatan kontinu detik jantung janin.
• Pemberian obat-obatan
1. Obat penenang seperti solusi ocharcot, diazepam (valium), prometazoa atau obat tidur dosis rendah
2. Obat hipotensif untuk menurunkan tekanan darah dibarikan apabila tensi mencapai 160/100 atau lebih separti heksa, metanium bromide, rawulfia (serpasil)
• Kenaikan berat badan yang berlebihan sedapat-dapatnya harus dicegah. Wanita diberi diet tinggi,protein, rendah hidrat arang,rendah lemak dan rendah garam.
• Pengakhiran kehamilan, baik yang masih mudah maupun yang sudah lanjut perlu bila tekanan darah sudah mencapai 200/120 atau lebih dalam kehamilan mudah indikasi-indikasi lain bagi pengakhiran kehamilan ialah antara lain kerusakan ginjal, eksudat lama dan pendarahan baru dalam rentina, ablasio retina dan pembesaran jantung.
PROGNOSIS
Angka kematian pada hipertensi esensial berkisar antara 1% dan 2% dan kematian biasanya disebabkan pendarahan otok, dekompensasio kordis atau viema, kurang baiknya prognosis bagi janin disebabkan olrh sirkulasi utero plasenteryang kurang baik pada hipertensi. Janin bertumbuh kurang wajar (dismatur), dilahirkan premature atau mati dalam kandungan sering pula terjadi solusio plasenta yang mempunyai akibat buruk, baik bagi ibu maupun bagi anaknya. (manuaba,1998)
DIAGNOSIS
Diagnosis hipertensi esensial dalam kehamilan dibuat bila tekanan darah 140/100 atau lebih sebelum wanita menjadi hamil atau menunjukkan kenaiakan tekanan darah sebelum kehamilan mencapai 20 mmHg tanpa disertai gejala-gejala per-eklamsi , gromeulonefritis atau pielonefritis. (maulana, 2008)

2. Hipertensi Karna Kehamilan (PIH)
Penyakit hipertensi dalam kehamilan merupakan kelainan vaskuler yang terjadi sebelum kehamilan atau timbul dalam kehamialan atau pada permulaan nifas. Golongan penyakit ini ditandai dengan hipertensi dan kadang-kadang disertai protein uria , oedema, convulsi, coma atau gejala- gejala lain. Penyakit ini cukup sering dijumpain dan masih dan masih merupakansalah satu sebab dari kematian ibu . Di USA misalnya 1/3 dari kematian ibu disebabkan penyakit ini hypertensi dalam kehamilan menjadi juga penyebab yang penting dari kelahiran mati dan kematian neonatal.
( Saifuddin et al , 2004 )
Tanda-tanda :
 Protein uria ( - 0
 Kehamilan > 20 minggu
 Kenaikan diastolic 15 mmHg atau > 90 mmHg dalam 2 pengukuran berjarak 1 jam atau tekanan diastolic sampai 110 mmHg.
• Lebih sering pada primigravida. Patologi telah terjadi akibat implantasi sehingga timbul iskemia placenta yang diikuti sindrom inflamasi.
• Resiko meningkat pada :
 Masa placenta berat ( pada gamely, penyakit trofoblas )
 Diabetes melotus
 Faktor herediter
 Masalah vaskuler
• Hipertensi pada kehamilan
 Hipertensi tanpa proteinuria atau oedema
 Pre eklamsia ringan
 Pre eklamsia berat
 Eklamsia.

• Hipertensi karena kehamilan dan pre eklamsi ringan sering di temukan tanpa gejala, kecuali meningkatnya tekanan darah. Prognosis menjadi lebih buruk dengan terdapat proteinuria.
PENANGANAN :
Jika kehamilan < 34 minggu, tangani secara rawat jalan :
 Pantau tekanan darah, proteinuria dan kondisi jalan setiap minggu.
 Jika tekanan darah meningkat, tangani sebagai pre eklamsia.
 Jika kondisi janin memburuk, atau terjadi pertumbuhan janin terhambat, rawat dan pertimbangkan terminasi kehamilan.
( Maulana, 2008 )
3. Pre eklamsia
Pre eklamsia diketahui dengan timbulnya hipertensi, proteinuria dan oedema pada seorang gravid yang terjadinya normal. Penyakit ini timbul sesudah minggu ke 20 dan paling sering terjadi pada primigravida yang muda. Kalau tidak diobati atau tidak terputus oleh persalinan dapat menjadi eklamsia. Pre eklamsia adalah penyakit primigravida dan pada kalau timbul pada seseorang multigravida dan kalau timbul biasanya ada factor predisposisi, seperti hypertensi, diabetes atau kehamilan ganda.
Klasifikasi Pre eklamsia dibagi menjadi 2 golongan yaitu :
Pre eklamsia ringan bisa disertai keadaan sbb :
 Tekanan darah 140/90 mmHg atau lebih yang diukur pada posisi berbaring terlentang, atau kenaikan diastolic 15 mmHg atau lebih atau kenaikan diastolic 30 mmHg atau lebih.
 Oedema umum, kaki jarin tangan dan muka, kenaikan berat badan 1 Kg atau lebih per minggu.
 Proteinuria kwantitatif 0,3 Gr atau lebih per liter, kwalitatif 1+ atau 2+ pada urine kateter.

Pre eklamsia berat
 Tekanan darah 160/100 mmHg atau lebih
 Proteinuria 5 Gr atau lebih per liter
 Oliguria yaitu jumlah urine kurang dari 500 cc per 24 jam
( Saiffudin ed al, 2004 )

DIAGNOSA :
1. Gambaran klinik : Pertambahan berat badan yang berlebihan, oedema, hypertensi dan timbul proteinuria
Gejala subjektif : Sakit kepala di daerah frontal, nyeri epigastrium, gangguan visus, penglihatan kabur, skomata, diplopia, mual dan muntah.
Gangguan serebral lainnya : oyong, reflex meningkat dan tidak tenang
2. Pemeriksaan : Tekanan darah tinggi, reflex meningkat dan proteinuria pada pemeriksaan laboratorium.
( Saifuddin, 2004 )
PENANGANAN :
Jika belum ada perbaikan, lakukan penilaian 2x seminggu secara rawat jalan :
Pantau tekanan darah, urine ( untuk proteinuria ), reflex dan kondisi janin
Konsling pasien dan keluarganya tentang tanda-tanda bahaya pre eklamsia dan eklamsia
Lebih banyak istirahat
Diet biasa ( tidak perlu diet rendah garam )
Tidak perlu diberi obat-obatan
Jika rawat jalan tidak mungkin, rawat di rumah sakit
 Diet biasa
 Pantau tekanan darah 2x sehari dan urine ( untuk protein uria ) 1x sehari
 Tidak perlu diberi obat-obatan
 Tidak perlu diuretic kecuali jika terdapat oedema paru, dekompensasi kondis atau gagal ginjal akut
2. Pre eklamsia berat
 Jika janin belum menunjukkan tanda-tanda maturitas paru-paru dengan uji kocok dan rasio L/S maka penanganannya adalah berikan MgSO4 dengan dosis 8 Gr IM
 Jika pada pemeriksaan telah dijumpai tanda-tanda kematangan paru janin, maka pelaksanaan kasus sama seperti kasus kehamilan diatas 37 minggu
 Istirahat mutlak
 Berikan diet rendah garam dan tinggi protein
 Berikan obat anti hipertensi, injeksi katapres 1 ampul IM dan selanjutnya diberikan tablet kataPres 3x1/2 tablet atau 2x1/2 tablet sehari
 Diuretika tidak diberikan kecuali bila terdapat oedema umum, oedema paru dan kegagalan jantung kongestik
 Segera setelah pemberian sulfas magnesium kedua, dilakukan induksi partus dengan atau amniotomi. Untuk induksi dipakai oksitosin dalam infuse tetes.
(Saifuddin, 2004 )

EKLAMSIA
Eklamsiaadalah penyakit akut dengan kejang dan koma pada wanita hamil dan wanita dalam masa nifas disertai dengan hipertensi, oedema dan proteinuria( Manuaba,1998 )
Eklamsia sering terjadi pada :
 Kehamilan kembar
 Hidramnion
 Molahidatidosa
( Manuaba,1998 )
Gejala-gejala eklamsia :
 Stadium Invasi
Mata terpaku dan terbuka tanpa kelopak mata dan tangan bergetar, kepala dipalingkan kekenan atau kekiri, berlangsung kira-kira 30 detik

 Stadium kejang tonik
Seluruh otot badan jadi kaku, wajah kaku, tangan menggenggam dan kaki membengkok ke dalam, pernafasan berhenti, muka kelihatan sianosis, lidah dapat tergigit dan berlangsung kira-kira 20-30 detik

 Stadium kejang kronik
Mulut terbuka dan menutup, keluar lidah berbusa dan lidah dapat tergigit, mata melotot, maka kelihatan kongesti dan sianosis setelah 1-2 menit penderita tidak sadar



 Stadium koma
Lamanya tidak kesadaran ini berlangsung selama beberapa menit sampai berjam-jem. Selama serangan tekanan darah meninggi, nadi cepat dan suhu naik sampai 40°C

PENATALAKSANAAN :
Penderita harus di rawat inap di rumah sakit
Berikan obat penenang yaitu pethidin 100 Mg atau molfin 10 Mg
Memberikan dan melapangkan jalan nafas
Menghindarkan tergigit
Pemberian oksigen
Pemasangan infuse dextrose atau glukosa 10%, 20%, 40%
Buat catatan setiap 30 menit bersistansi, nadi respirasi, suhu reflex dan dieresis
Pemberian antibiotika dosis tinggi setiap hari yaitu penisilin, prokain 1,2-1,4 juta satuan
Pemberian obat seperti MgSO4 20%, diazepam, sodium pentazol, regim litik koktil.
( Maulana,1998 )



















PERTANYAAN

1. Hipetensi merupakan kenaikan tekanan histolik :
a.15 mmHg
b.20 mmHg
c.5 mmHg
d.0 mmHg
2. Untuk 2 pengukuran kenaikan tekanan diastolic >90 mmhg berjarak :
a. 0,5 jam
b. 2 jam
c. 1 jam
d. 1,5 jam
3. Hipertensi menahun yang sudah ada sebelum wanita hamil :
a.Hipertensi essensial
b.Hipertensi karna kehamilan
c. Eklamsi
d. Per Eklamsi
4. Pemeriksaan – pemeriksaan untuk mengawasi pertumbuhan perjaninan, kecual
a. Elektrokardiografik setal
b. Amnioskopi
c. Sefalometri Ultrasonik
d. X-ray
5. Oliguria,tekanan darah 160/100 mmhg,proteinuria 5 gr merupakan gejala :
a. Eklamsi
b .Hipertensi esensial
c. Per Eklamsi ringan
d. Per Eklamsi berat
6. Penanganan jika serviks matang lakukan induksi dengan ositoksin :
a. 5IU
b. 10IU
c. 15 IU
d. 25IU

7. Lamanya kesadaran ini berlangsung selama beberapa menit sampai berjam-jam Selama serangan tekanan darah meninggi,nadi cepat.dan suhu naik sampai 400 c :
a.Stadium invasi
b. Stadium klonik
C Stadium tonik
d.Stadium koma
8. Eklamsi berat”HALILINTAR”,karena serangan-serangan kejang-kejang seperti petir diambil dari bahasa :
a.Latin
b. Sanskerta
c. YUnani
d. Inggris
9. Gejala pre-eklamsi ringan :
a.Terdapat odema paru dan sianosis
b. Proteinuria 5 gr atau lebih per liter.
c. Tekanan darah 140/90 mmHg atau lebih yang diukur pada posisi berbaring terlentang atau kenaikan diastolok 15mmHg atau lebih
d. Prtumbuhan terlambat

10. Penanganan eklamsi berat jika janin belum menunjukkan tanda-tanda metoritas paru-paru dengan uji kocok maka penanganannya adalah berikan MgSO4 :
a. 8gr IM
b. 10gr IV
c. 5 gr IM
d. 15gr IV








JAWABAN
1.A
2.C
3.A
4.D
5.D
6. A
7.D
8.C
9.C
10.A















DAFTAR PUSTAKA
Maulana, Mirza ( 2008 ),Penyakit kehamilan dan pengobatan.Jogjakarta,kata hati
Saifuddin, AB Wilkonjosastro.6.Affandi B & Waspada D ( 2004 ).Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal & Neonatal,Jakarta
Manuaba,Ida Bagus Gde ( 1998 ),Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan, Jakarta,EGC

Tidak ada komentar:

Posting Komentar